Wicaksono Sarosa
Chief Knowledge Worker
- Company:Ruang Waktu - Knowledge Hub
Wicaksono Sarosa
Chief Knowledge Worker
Dr. Wicaksono Sarosa adalah pendiri dan direktur dari Ruang Waktu Knowledge-Hub for Sustainable [Urban] Development yang dibentuk untuk mempromosikan pengetahuan terkait perencanaan, perancangan, pembangunan, dan pengelolaan kota atau kawasan perkotaan yang dianggap baik. Yang menjadi fokus kegiatan adalah mendorong alih pengetahuan dari hasil-hasil penelitian, pengalaman lapangan, praktik-praktik unggulan, serta berbagai pemikiran relevan yang perlu disebarluaskan di kalangan pemangku-kepentingan perkotaan. Wicak juga duduk di dalam kepengurusan beberapa organisasi lain, seperti Kemitraan Habitat, Urban and Regional Development Institute (URDI), dan Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI), setelah sebelumnya menjadi pengajar tidak tetap di Universitas Trisakti (1997—2020).
Lulusan Jurusan Arsitektur Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1984 dan University of California, Berkeley, tahun 1993 (Master in City Planning) dan 2001 (Ph.D in City and Regional Planning), Wicak pernah ditugasi untuk memimpin URDI (2001—2006) dan Kemitraan bagi Pembaruan Tata Pemerintahan (Partnership for Governance Reform, 2009—2014). Sebelumnya, pada 1984—1990, Wicak bekerja di PT. Arkonin (anak usaha dari PT. Pembangunan Jaya) yang antaranya ditugasi untuk terlibat dalam perencanaan tahap-tahap awal kota baru Bumi Serpong Damai, perencanaan regional Bintaro Jaya, perencanaan induk Kampus Institut Pemerintahan Dalam Negeri di Jatinangor, serta beberapa perencanaan dan perancangan kawasan lainnya.
Sewaktu mengemban tugas sebagai Direktur Eksekutif URDI di awal 2000-an, Wicak bersama dengan wakil-wakil dari APEKSI, ADEKSI, APKASI, ADKASI, dan organisasi lain aktif menggalang kerja sama antarpemangkukepentingan kota di Indonesia melalui Local Governance Forum. Penggalangan kerja sama arus pengetahuan tentang pembangunan daerah kemudian berlanjut di tingkat Asia Tenggara melalui ASEAN Association for Planning and Housing (AAPH) dan Asia-Pacific Local Government Training and Research Insitute Network (LOGOTRI). Sejak itu, selepas dari URDI, Wicak banyak mendapat tugas menjadi instruktur pelatihan di bidang pembangunan lokal di berbagai negara, seperti Vietnam, Kamboja, Bhutan, Thailand, Australia, Timor-Leste, Filipina, dan Myanmar melalui penugasan dari berbagai organisasi internasional, seperti UNDP, UNESCAP, GIZ, USAID, University of Canberra, dan lain sebagainya.
Selaku Direktur Eksekutif Partnership for Governance Reform, Wicak antara lain turut mendukung berbagai fora penggalangan masukan masyarakat sipil dalam penyusunan dokumen awal yang kemudian menjadi salah satu basis bagi dokumen Sustainable Development Goals.
Belakangan, pada 2014—2016, sebagai anggota Kemitraan Habitat, Wicak mendapat tugas untuk duduk menjadi salah satu anggota dari Policy Unit on Urban Governance yang ditugasi untuk memberi masukan dalam penyusunan New Urban Agenda yang dijadikan komitmen masyarakat perkotaan dunia di Quito, Ecuador, pada 2016. Di Kemitraan Habitat, Wicak antara lain juga terlibat dalam kegiatan Urban Develoment and Management Advisory (UDMA) di beberapa kota-mitra.
Kembali ke konteks perkotaan dan pembangunan daerah di Indonesia, Wicak secara intermittent membantu Bappenas dalam penyusunan Kebijakan dan Strategi Perkotaan Nasional (2008—2009) yang kemudian berubah menjadi Kebijakan Perkotaan Nasional atau National Urban Policy (2018—2020). Di samping itu, sejak 2011 hingga 2024, Wicak menjadi salah satu anggota tim penilai independen dalam Penghargaan Pembangunan Daerah (sebelumnya bernama Anugerah Pangripta Nusantara).
Pada tahun 2022, Wicak ditunjuk menjadi Koordinator Tim Ahli dalam Tim Transisi Pendukung Persiapan, Pembangunan, dan Pemindahan Ibu Kota Negara melalui Keputusan Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia No. 105/2022. Meski tugas Tim Transisi berakhir setelah Otorita IKN secara fungsional dapat bekerja di akhir 2022, tetapi Wicak masih tetap duduk sebagai anggota Tim Penilai Ahli yang sifatnya lebih advisory.
Sejak 2023 hingga sekarang, Wicak diminta menjadi Ketua Tim (Team Leader) dari proyek Capital Investment Planning (CIP) yang merupakan bagian dari National Urban Development Programme, kerja sama Bank Dunia dengan Kementerian PUPR, Kementerian Dalam Negeri, dan Kementerian Perencanaan Pembangunan/Bappenas. CIP sedang diujicobakan di 13 kota di Indonesia (dan akan bertambah 10 kota mulai tahun 2025).
Dari waktu ke waktu, di sela-sela kesibukan yang ada, Wicak berusaha untuk berbagi pengalaman, pengetahuan maupun pemikiran melalui berbagai presentasi di berbagai fora, belajar bersama di pelatihan-pelatihan (termasuk untuk sebagian dari mereka yang akan maju dalam pemilihan kepala ataupun anggota legislatif daerah, khususnya kota), dan berbagai tulisan di media massa maupun media sosial serta berbagai cara lain