Sering dianggap sama, nyatanya kemunculan garden city, green city, dan eco-city memang saling berhubungan!
Bermula dari gagasan Ebenezer Howard tentang garden city dalam bukunya To-morrow: A Peaceful Path to Real Reform (1898) yang kemudian dicetak ulang dengan judul Garden Cities of To-morrow (1902), konsep ini terus dikembangkan oleh para ahli hingga melahirkan teori-teori turunan.
Apa perbedaan mendasar dari ketiganya? Yuk, kita kulik bersama!
Garden City
Garden city merupakan konsep kota yang dirancang dengan mengintegrasikan area hijau yang luas dengan area pemukiman dan komersial, yang seimbang antara unsur perkotaan dan perdesaannya.
Dari segi konsep, garden city mendorong pembentukan kota kecil yang dilengkapi dengan fasilitas umum dan sosial yang lengkap dengan dikelilingi oleh sabuk hijau untuk mencegah perluasan kota yang tidak terkendali dan melindungi lanskap alami.

Ciri utama dari garden city antaranya sebagai berikut.
- Kemandirian: Kota harus dapat memenuhi kebutuhan dasar penduduknya.
- Ruang hijau: Kotanya dikelilingi sabuk hijau serta di dalamnya terdapat taman, jalan yang dipenuhi pepohonan, dan ruang terbuka.
- Kerja sama komunitas: Partisipasi aktif warga dalam pengambilan keputusan.
- Hunian beragam: Penyediaan berbagai tipe hunian untuk menciptakan komunitas yang inklusif.
- Transportasi efisien: Perencanaan jaringan jalan, jalur sepeda, dan transportasi umum untuk mengurangi ketergantungan pada kendaraan pribadi serta menekan polusi.
Green City
Green city atau green urbanism adalah bentuk kota yang berusaha mengubah kota yang awalnya terfragmentasi menjadi kompak dengan fokus pada kesesuaian hubungan antara kota dan alam melalui teori eco-city.
Green city memiliki konsep kota berkelanjutan yang meminimalkan penggunaan materi, air, dan energi pada semua tingkatan siklus sebuah kota.

Setidaknya, green city memiliki ciri utama sebagai berikut.
- Energi dan mineral: Kota harus dapat mengurangi konsumsi energi, beralih ke energi terbarukan, dan memilih material ramah lingkungan yang bisa didaur ulang.
- Air dan keanekaragaman hayati: Kota harus dapat mengelola air bersih dan air limbahnya serta merawat keanekaragaman hayati melalui pendekatan pertanian kota dan lanskap hijau.
- Perencanaan kota dan transportasi: Menciptakan lingkungan kota yang inklusif melalui integrasi transportasi publik dan perumahan yang terjangkau.
Eco-City
Eco-city adalah konsep kota yang dirancang mengikuti struktur dan fungsi ekosistem alami dengan tujuan menciptakan lingkungan yang sehat tanpa melebihi kapasitas sumber daya terbarukan yang bisa dihasilkannya.
Eco-city juga bisa diartikan sebagai kota yang membatasi penggunaan mobil secara signifikan di dalam kota dengan mengintegrasikan ekologi lokal untuk mengurangi dampak lingkungan dan kesehatan.

Secara garis besar, ciri utama eco-city adalah sebagai berikut.
- Perencanaan berbasis unit lingkungan: Kota yang mendorong pengembangan lingkungan dengan fasilitas publik yang mudah dijangkau.
- Perencanaan berbasis survei sosial dan geografis: Kota yang memastikan perencanaan kota sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan karakteristik lokal.
- Tata letak permukiman yang membatasi akses kendaraan: Kota yang mendorong tata letak permukiman yang berorientasi pada pejalan kaki dan pesepeda.
Relevansi dengan kondisi saat ini
- Mengatasi kepadatan dan urban sprawl
Ketiga konsep ini merespons pertumbuhan penduduk yang pesat dengan menyediakan tata ruang yang seimbang dengan tetap mengendalikan perluasan kota yang tidak terencana.
- Mengatasi krisis lingkungan dan perubahan iklim
Ketiga konsep ini menjawab masalah lingkungan dan iklim dengan fokus pada pengurangan emisi karbon, efisiensi energi, serta pengelolaan air dan limbah yang berkelanjutan.
- Mewujudkan kota yang berdaya dan inklusif
Selain menawarkan pendekatan holistik pada aspek lingkungan, ketiga konsep ini juga mendorong keberlanjutan sosial dan ekonomi.
- Mendorong pola hidup yang berkelanjutan
Tidak hanya fokus pada perencanaan fisik kota, tetapi ketiga konsep ini mengajak masyarakat untuk beralih ke pola hidup yang lebih ramah lingkungan.