Catatan dari Wicaksono Sarosa saat rapat awal Pra-Studi Bumi Serpong Damai (BSD) tahun 1984
Sebenarnya, peran urban design dalam tahap ini masih sangat sedikit. Sebab biasanya urban design dilakukan setelah studi-studi mengenai ekonomi, lingkungan, transportasi, sosial dan fungsional, yaitu pada tahap Master Planning. Meskipun demikian, mungkin terdapat hal-hal yang bisa disiapkan sebelumnya.
Urban design memiliki pengaruh dalam mencapai tujuan: ‘kota dengan daya tarik tersendiri’. Sebab proses inilah yang akan membentuk karakter fisik suatu kota, city form.
Dalam tahap awal perencanaan kota, di mana urban planning memiliki bagian-bagian seperti: physical planning, land use planning, transportation planning, public facilities planning, infrastructure planning dan housing programme, maka urban design akan sangat dipengaruhi oleh hasil-hasil perencanaan tersebut, terutama physical planning.
Oleh karena itu, pada tahap pra-studi, hal-hal yang mungkin dilakukan dalam urban design adalah:
Studi faktor-faktor eksternal:
- Studi tentang tata-ruang kota di Indonesia pada umumnya dan khususnya yang relevan untuk dijadikan bahan dalam penerapannya di kota baru.
- Studi tentang elemen-elemen urban-design, serta kemungkinan penerapannya di kota baru.
Studi faktor-faktor internal:
- Identifikasi potensi-potensi yang ada untuk fungsi-fungsi kota dan kualitas estetik.
- Kemungkinan preservasi dari potensi-potensi yang ada
- Alternatif untuk menciptakan potensi-potensi buatan untuk fungsi-fungsi kota dan kualitas estetik.
- Pengendalian terhadap proses urban design pada tahap selanjutnya:
- restrictive zoning
- indicative zoning
- incentive zoing
- performance zoning
- Menjajagi kemungkinan-kemungkinan mengenai penampilan dan daya tarik kota yang spesifik.
Physical planning, yang meliputi:
- Distribusi spasial yang berkaitan dengan fungsi-fungsi yang akan ada
- Distribusi spasial yang berkaitan dengan aktivitas-aktivitas yang akan ada
- Distribusi spasial yang berkaitan dengan objek-objek yang akan ada